Selasa, 13 Mei 2014

Air + irisan lemon = vitamin water

Pernah nonton Wish Upon a Star? Waktu itu Kang Ha sedang demam tinggi dan Pal Kang menjaganya. Saat Kang Ha terbangun, ia tak melihat siapapun hanya ada jug berisi air putih dengan irisan lemon.

Saat menonton adegan itu, saya berpikir, apa enaknya ya air dikasih irisan lemon tanpa gula? Rasanya pasti aneh. Dan walau saya jadi suka dengan ubi cilembu yang mirip dengan ubi yang dimakan Pal Kang dan Kang Ha, saya tak minum air irisan lemon. Well, I like sweet. I like the sweetness of the couple. But lemon water without sugar? Thanks but no thanks...

Tapi akhir-akhir ini saya diterpa badai lemak alias montok kalau pinjam istilah Obelix, saya jadi mencoba air irisan lemon itu. Bukan karena Pal Kang juga sih.. tapi karena dikasih tahu sepupu.



Jadi ceritanya, sepupu saya kalau pergi kemana-mana bawa botol minum yang dikasih 4 - 5 irisan lemon. Saya tanya, apa enaknya minum minuman kaya gitu? Gak manis, mending minum air putih sekalian. Sepupu saya cerita kalau lama-lama nanti juga kebiasaan, kok.

Dan, yang membuat saya tertarik adalah : dia cerita kalau suaminya (yang saya tahu sering banget batuk pilek), setelah rutin minum air irisan lemon, setengah tahun ini sudah nggak gampang batuk pilek lagi. Kalau di kantor, temen-temennya flu, believe it or not, dia nggak ketularan.

Tuingg...  tentu saja cerita itu buat saya ngiler. Bukan buat saya, tapi suami saya. Soalnya si hubby, gampang banget batuk pilek. Pernah suatu saat, suami saya pas naik bis, sehat-sehat aja. Tapi pas turun dari bis, katanya dia langsung batuk-batuk, dan malemnya langsung terkapar. Kata dokter, sakit flu parah. Lah kok bisaa...

Akhirnya saya nyiapin teko air yang dikasih irisan lemon. Saya pakai lemon yang impor, karena katanya lebih gak pahit daripada lemon lokal. Harganya lumayan beda jauh, sih. Kalau yang impor sekitar 60 - 70 ribu sekilo (7 ribuan sebiji) kalau yang lokal sekitar 20 ribuan. Cuman, lagi-lagi kata sepupu saya, rasanya juga beda. Yang impor gak pahit kaya yang lokal. Karena suami saya rada rewel (nggak suka minum pahit) saya langsung aja pake yang impor.

Si hubby minum cuman pas di rumah aja. Jadi setiap pulang kantor, saya taruh teko air irisan lemon itu di kamar plus gelasnya. Tiap kali pengen minum, ya minum itu aja. Mau tidur, biasanya air segitu habis. Terus irisan lemonnya dibuang? Nggak. Diisi air lagi aja. Kalau saya, lemon itu dipake seharian. Tiap sore, lemonnya selalu diganti. Tapi sepupu saya malah lebih ekstrim. Dia baru buang lemonnya setelah airnya gak ada rasanya lagi. Hehehe.. sayang soalnya. Kan mahal.

Cara sepupu saya yang lain beda lagi. Karena dia pake yang lokal, cara menyiasati biar gak pahit adalah diambil air perasannya. Tapi ya itu, gak bisa habis-isi-habis-isi. Dia harus bawa satu buah lemon ke kantor untuk diperas di pantry.

Apakah ampuh? Bener juga. Suami saya sekarang nggak gampang sakit. Pas saya kemarin flu, anak-anak ketularan, eh.. suami saya yang biasanya selalu ketularan nggak ketularan sama sekali.

Jadi, akhirnya saya yang nggak suka minum air jeruk tawar akhirnya minum juga. Agak aneh sih memang rasanya. Tapi lama-lama jadi terbiasa.

1 komentar:

  1. Bunda skrg udh ad yg praktis lhoo.produk AQIILAH FRESH Sari Lemon Murni,netto 500ml = 2kg perasan sari buah lemon murni.gak perlu repot peras lg,praktis.produk km fresh tanpa pengawet,tanpa pemanis,tanpa air,benar2 dr sari buah lemon fresh.drpd hrs beli lemon di supermarket yg harga nya selangit.hee..klo bunda berminat boleh tnya2 via whatsapp 087782258559.atw klo bunda mau yg lebih terpercaya cek di tokopedia AQIILAH FRESH Sari Lemon Murni.thank u.Salam sehat LEMONERS :-)

    BalasHapus